Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dugaan Main Mata Pada Penetapan Petugas Haji di Lombok Tengah


LOMBOK TENGAH, NTB - Dugaan main mata pada proses penetapan petugas haji terjadi di Lombok Tengah. Hal ini melibatkan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Lombok Tengah, Munawir Halil.

Dalam prosesnya, nama Munawir Halil tiba tiba keluar sebagai petugas penyelenggara. Padahal sebelumnya, ia tidak lolos dalam seleksi awal. Sehingga muncul dugaan main mata antara ia dan pihak berwenang.

Berdasarkan data pengumuman hasil penilaian akhir rekrutmen calon petugas penyelenggara ibadah haji. Kloter dan Arab Saudi (seleksi tahap II) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 1445 H/2024 yang diterima media ini juga, nama Munawir Halil berada pada rekrutmen petugas pelayanan akomodasi dengan nomor urut 18,  NIK 520203210479XXXX,  perolehan nilai akhir seleksi 70,3 dan dinyatakan tidak lulus. (Sabtu, 25/05/2024).

Informasi yang dihimpun sebelumnya juga, Munawir Halil pernah mengikuti seleksi pada tingkat Kabupaten/Kota namun dinyatakan tidak lulus, anehnya ia bisa mengikuti seleksi tingkat Provinsi, padahal berdasarkan aturan yang ada syarat untuk dapat mengikuti seleksi tingkat Provinsi adalah berdasarkan nilai tertinggi di tingkat Kabupaten/Kota.

Diungkapkan oleh beberapa peserta calon petugas penyelenggara ibadah haji kloter dan Arab Saudi tingkat Kabupaten/Kota bahwa ,
dalam tahapan rekrutmen calon petugas penyelenggara ibadah haji kloter dan Arab Saudi baik tingkat Kabupaten/Kota ataupun tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 1445 H/2024 melalui beberapa tahapan, diantaranya seleksi administrasi dan tes CAT.

"Munawir halil ditunjuk sebagai petugas ketua kloter 12 menggantikan Hasarudin Abdul Majid yang berasal dari Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan yang dialaminya beberapa waktu lalu" Kata salah seorang Narasumber yang enggan disebutkan namanya.

Dinilai, peserta yang nilainya tinggi atau yang berada pada  peringkat 3 dan 4 merasa di Dzolimi dengan kebijakan tersebut.

Diharapkan hal tersebut tidak terulang lagi pada tahun tahun berikutnya demi menghasilkan petugas petugas pelayan jemaah haji yang berkualitas dan kreadibel.

Sementara itu, Kepala Kementrian Agama Provinsi NTB H. Zamroni Aziz beberapa kali berusaha dihubungi melalui Pesan singkat (WhatsApp) namun sampai berita ini dimuat belum menanggapinya.

Posting Komentar untuk "Dugaan Main Mata Pada Penetapan Petugas Haji di Lombok Tengah"