Tradisi Perang Api Umat Hindu Berlangsung Kondusif, Ini Penjelasan Kapolsek Sandubaya
MATARAM, NTB - Polresta Mataram bersama Polsek Sandubaya diterjunkan mengamankan serta mengawal tradisi Umat Hindu di Lombok, yaitu perang api dalam rangka menyambut perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Caka 1946 Tahun 2024.
Kegiatan adat budaya perang Api/ Perang Bobok budaya tradisi Umat Hindu yang dilaksanakan pasca perayaan pawai Ogoh - ogoh oleh warga umat hindu Negarasakah dan Sweta yang masuk dalam rangkaian ritual bertempat di Jalan Utama Patung Tani Negarasakah Timur Jalan Selaparang Cakranegara.
Kapolresta Mataram melalui Kapolsek Sandubaya Kompol Imam Maladi ST SIK MH sebagai koordinator pengamanan menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan perang api atau perang Bobok haya berlaku bagi masyarakat Umat Hindu yang ada di Negara Sakah Barat dan Negarasakah Timur melawan warga Hindu dari Lingkungan Sweta Barat dan Sweta Timur.
"Acara tradisi ini merupakan adat budaya turun menurun yang sampai saat ini masih di lestarikan oleh warga umat Hindu khususnya Sweta dan Negarasakah, alat yang digunakan dalam perang bobok yakni Daun Kelapa yang sudah dikeringkan dan di ikat menjadi bantalan bobok yang di pergunakan menjadi senjata dalam perang api ", ucapnya. Minggu 10/03/2024.
"Sebelum pelaksanaan tradisi perang api dari masing masing perwakilan dari beberapa lingkungan yang ikut terlibat melakukan pemeriksaan dan pengecekan alat yang digunakan dalam perang api sebagai Antisiapsai adanya para peserta perang api yang menggunakan botol plastik yang diikat dalam bobok dan kayu atau benda tumpul lainnya di dalam Bobok tersebut " Jelasnya.
Kompol Maladi juga menerangkan bahwa pelaksanaan tradisi perang Api ini dilaksanakan setelah perayaan pawai ogoh ogoh selesai di perkirakan perang api mulai persiapan dari pukul 17.00 Wita sudah berada di daerah persiapan dan untuk acara puncak perang api mulai pada pukul 18.00 wita.
"Dengan perwakilan dari masing masing peserta diperkirakan berjumlah 50 orang dan sebagian pemuda dari masing- masing lingkungan Negarasakah dan Sweta mengundang dari lingkungan luar seperti Lingkungan Karang Siluman " Ungkapnya.
"Kekuatan yang dilibatkan sebanyak 79 personel Polsek Sandubaya, Sat Lantas dan Sat Samapta Polresta Mataram, selama rangkaian kegiatan berlangsung berakhir pada pukul 17.10 wita berjalan dengan aman dan lancar "tutupnya
Posting Komentar untuk "Tradisi Perang Api Umat Hindu Berlangsung Kondusif, Ini Penjelasan Kapolsek Sandubaya"