BREAKING NEWS: Seorang Bayi Ditemukan Meninggal Dalam Sebuah Kubangan Air

LOMBOK TENGAH, NTB - Tragis,, seorang bayi berusia 5 tahun ditemukan meninggal dunia dalam sebuah kubangan air bekas galian pembuatan batu bata di kampung Cengkik Dusun Kedondon Desa Bebuak kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah, pada Senin 25 Maret 2024 sekitar pukul 09.00 wita.

Identitas korban atas nama Gibran Ahmad Ramadhan, laki laki, 5 tahun alamat Kampung Cengkik Dusun Kedondon Desa Bebuak Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah.

Peristiwa tersebut berawal pada saat korban sedang disuapin oleh orang tuanya (bapak) sambil bermain sepeda. Setelah itu korban bermain sepeda keluar pekarangan rumah, sementara orang tua korban berada di teras rumah orang tuanya atau kakek korban.

Setelah ± 10 menit korban tidak ada kembali selanjutnya orang tua korban mencari anaknya sambil menanyakan ke kakeknya yang pada waktu itu sedang berada di sawah dan diberitahukan bahwa barusan dia bersepeda kesana kemari.

Kemudian orang tua korban mencari kearah timur rumahnya akan tetapi tidak menemukan anaknya.

Setelah itu orang tua korban mencari anaknya atau korban kearah selatan rumahnya dan melihat sandal korban terapung di kubangan air milik Sahimudin dengan kedalaman kurang lebih 1 meter.

Orang tua korban langsung turun kedalam kubangan air tersebut dan menemukan anaknya dalam kondisi tengkurep dengan kaki tertindih oleh sepeda milik korban.

Orang tua korban berusaha memberikan pertolongan pertama dengan cara membersihkan lumpur yang ada di wajahnya sambil mengngi dan menekan dada korban akan tetapi pada saat itu korban tidak memberikan reaksi apapun sehingga korban dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan medis.

Berdasarkan keterangan dari pihak tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Wajageseng bahwa pada saat korban dibawa ke puskesmas Wajageseng kondisi korban sudah meninggal dunia dan hasil pemeriksaan dari dokter bahwa pupil negatif atau membesar badan agak membengkak dan keluar busa dari hidung dan mulut.

Atas peristiwa tersebut orang tua korban menerima kematian anaknya sebagai satu musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi.