20 Pelajar Bolos Terjaring Razia di Warnet
LOMBOK TENGAH, NTB - Sat Pol PP menjaring 20 orang siswa yang membolos dan kedapatan bermain game online di perempatan Ponik Kelurahan Prapen Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah pada Rabu 22/11/2023.
Semuanya kemudian dibawa ke Kantor Sat Pol PP untuk dilakukan Bimbingan dan Konseling (BK).
"20 orang pelajar tersebut berasal dari sejumlah SMK, SMA, SMP di Kabupaten Lombok Tengah" Kata Kaharuddin selaku Kabid Penindakan Undang Undang Daerah.
Saat dilakukan penggerebekan semuanya masih menggunakan seragam Sekolah dan sedang asyik bermain game online dan pihak Sat Pol PP langsung berkoordinasi dengan Kasi yang menangani SMA pada Dinas terkait..
"Dari data dan pengakuan masing masing pelajar tersebut mereka berasal dari SMA 2 Jonggat 2 orang, MTS Muhajirin 2 orang, SMK 2 Praya Tengah 2 orang, SMAN 1 praya Barat Daya, SMAN 4 dan SMAN 2 Praya. SMK Pariwisata 3 orang, SMK 1 Praya tengah 2 orang jumlah total semuanya 20 orang" tambah Kaharuddin.
"Pemilik Game online juga harus bertanggungjawab dan akan dilakukan teguran supaya dilihat dulu identitas mereka yang ikut bermain game Online" tegas Kaharuddin.
Kedepannya akan dilakukan operasi barsama dengan pihak UPT yang menangani SLTA dan rekan-rekan pers. "Paling sering tiap hari kita temukan di Bendungan Batujai, hampir setiap hari, hanya saja mereka begitu melihat kita langsung lari menggunakan sepeda motor" ungkap Khaerudin.
Patroli anak bolos Sekolah akan terus dilakukan dengan tujuan deteksi dini dan menghindari aktifitas di luar batas usia mereka.
Dihimbau kepada pemilik warkop agar ikut menegur ketika masih menggunakan seragam Sekolah dan juga mengimbau kepada masyarakat jika menemukan untuk melaporkannya.
Sementara itu Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik (KPD) Loteng Ahmad Nasizan Zulfa mengaku sangat bersyukur kepada Satuan Pol PP, selanjutnya ia akan memanggil semua Wakasek atau Guru BK untuk memberikan nasihat atau bimbingan kepada anak-anak yang diamankan oleh Sat Pol PP.
Setiap SMA/SMK baik Negeri maupun Swasta diminta untuk menertibkan aturan. "Kadang - Kadang anak ini tidak sampai disekolah, ijin berangkat Sekolah tapi akhirnya Nongkrong di warung" Katanya.
Sementara itu program dari Kementerian terkait penegakan disiplin terus dilakukan, kita berusaha sebaik mungkin, sebab memarahi anak sudah tidak boleh menghukum anak dengan push - up tidak boleh." ujarnya.
Selanjutnya pihaknya akan meyerahkan ke masing masing Sekolah untuk memberikan hukuman atau sanksi, masing-masing Sekolah ada skor untuk pelanggarannya termasuk kategori skor berapa kalau sudah melakukan pelanggaran." Tutup Zulfa.
Posting Komentar untuk "20 Pelajar Bolos Terjaring Razia di Warnet"