Memacu Adrenalin, Dandim Loteng Jajal Kesenian Bela diri Persean Khas Lombok
LOMBOK TENGAH, NTB - Komandan Kodim 1620/Loteng Letkol Kav Andi Yusuf Kertanegara menjajal kesenian bela diri Peresan Khas suku Sasak Lombok untuk melestarikan seni budaya Sasak agar terus dikenal masyarakat luas, di lapangan Makorem 162/Wira Bhakti.
"Kesenian tradisional Peresean ini adalah budaya asli masyarakat Suku Sasak yang mempertarungkan dua lelaki bersenjatakan tongkat rotan dan perisai," kata Dandim Senin, (12/6/2023).
Menurutnya, peresean merupakan satu tradisi permainan diyakini masyarakat sebagai ritual meminta hujan saat tiba musim kemarau panjang, dan ada juga yang mengatakan salah satu bentuk latihan pemuda untuk melatih ketangkasan dan keberaniannya dalam melawan penjajah.
"Namun bagi saya Seni budaya Peresean memang sangat memacu adrenalin karena sistim pertarungannya satu lawan satu menjadikan keberanian seorang laki laki berani hadapi tantangan,"ucapnya.
Selain Presean budaya suku Sasak juga banyak terkenal di seluruh pelosok Nusantara seperti upacara Rebo' Bontong (ritual adat menolak bala) di kecamatan Pringabaya, tradisi bau Nyale (Putri Nyale) di Lombok tengah, tradisi Nyongkolan (arak-arakan pengantin) dan lain sebagainya.
"Dan ada juga satu tradisi Sasak yang sangat unik bagi saya yaitu tradisi kawin lari. Disebut kawin lari karena dalam tradisi ini pernikahan Suku Sasak didahului dengan konsep "penculikan," tandas Dandim.
Posting Komentar untuk "Memacu Adrenalin, Dandim Loteng Jajal Kesenian Bela diri Persean Khas Lombok"