Kelanjutan Pembangunan Puskesmas Batujangkih Ditargetkan Rampung Tahun Ini

LOMBOK TENGAH NTB - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah DR. Suardi, SKM mengatakan tuntutan mahasiswa saat gelar demonstrasi pada Senin 26/06/2023 sesungguhnya memiliki kesamaan keinginan selaku Kepala Dinas.

"Ingin semuanya segera selesai mulai dari Postu, Polindes dan Puskesmas akan tetapi kedua Puskesmas tersebut sudah memiliki kendala dari awal" ungkapnya.

Ia mengakui menjabat sebagai Kepala Dinas mulai dari akhir 2021 dan sudah berakhir masa kontrak dalam pembangunan kedua Puskesmas tersebut.

Tetapi apapun itu kelanjutannya tentu menjadi pemikiran, bagaimana caranya agar tuntas semua yang bermasalah dengan mengintenkan komunikasi dengan BPKAD dan Kontraktor.

"Walaupun sudah putus kontrak namun masih ada sisa uang yang harus dikembalikan oleh kontraktor" katanya.

Uang yang dikembalikan tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyelesaikan pembangunan Puskesmas yang sempat tertunda tersebut.

Sebagai informasi bahwa pembangunan Puskesmas Batunyala sudah dapat dimanfaatkan karena pembangunannya sudah dinyatakan final.

Sementara untuk Puskesmas Batujangkih harus kembali dilelang, keterlambatan dalam lelang karena menunggu adanya rekomendasi dari tim ahli.

Tim ahli yang digunakan berasal dari Universitas Mataram.

Berdasarkan rekomendasi tim ahli dari Universitas Mataram menyatakan bahwa pembangunan Puskesmas Batujangkih layak untuk dilanjutkan dengan beberapa catatan.

"Ada pondasi yang kurang bagus harus diperbaiki dan dilaporkan ke TAPD dan Bapeda supaya bisa dianggarkan kembali, bilamana bangunan tersebut rampung dan tidak beresiko terhadap hal hal yang tidak dinginkan dikemudian hari" jelasnya.

Dalam pembangunan Puskesmas Batujangkih terdapat silva sebanyak 1,9 Miliar.

Sementara pada Puskesmas Batunyala terkait konstruksi tidak terdapat masalah sehingga bisa langsung dilakukan lelang. Dari 6 bulan target pengerjaan 3 bulan sudah rampung.

Hal yang mendasari terkait munculnya permasalahan terhadap kedua Puskesmasakan tersebut dinilai kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah didasari Proses lelang, sewa bendera dari sub ke sub serta lemahnya konsultan pengawas.

"Kalau saya sebut banyak, tapi terbatas menyebut karena saya tidak melihat fakta,dalam proses itu juga kami tidak tau, tapi apapun kondisinya selaku kepala Dinas tetap mendorong harus selesai" jelasnya.

"Sementara target penyelesainnya tahun ini harus selesai" tutupnya.