Ribuan Masa Akan Turun Demo, Buntut Dugaan Pelecehan Oknum Kepala Desa
LOMBOK TENGAH, NTB - Aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga akan menggelar aksi demonstrasi besar besaran di depan Kantor Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah pada Selasa 07 Februari 2023.
Aksi tersebut diketahui setelah adanya surat pemberitahuan aksi Demonstrasi oleh aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga ke pihak Polres Lombok Tengah. Minggu 05/02//2023.
Aksi demonstrasi yang akan dilakkukan oleh masyarakat Desa Ungga tersebut dipicu dugaan adanya bukti chat oknum Kepala Desa Ungga yang diduga melecehkan korban yang viral di media sosial dan mendapatkan beragam tanggapan dan komentar.
Dalam aksi Demonstrasi yang akan digelar tersebut nantinya akan menyampaikan tuntutan diantaranya Mendesak Kepala Desa Ungga meminta maaf kepada suami korban, keluarga korban dan Masyarakat Desa Ungga atas dugaan pelecehan melalui pesan singkat ( WhatsApp).
Mendesak Kepala Desa Ungga untuk mengundurkan diri untuk menjaga marwah Desa dan Marwah adat istiadat Desa Ungga.
Dalam aksi Demonstrasi nanti akan menurunkan masa dengan jumlah besar (± 2000 orang) dan akan membawa selebaran bukti chat hasil tangkap layar Kepala Desa dengan korban dan penulusuran nomor handphone melalui get contact.
Menurut informasi yang dihimpun media ini saat aksi Demonstrasi nanti menariknya suami korban dan keluarganya akan menjadi orator untuk menyampaikan tuntutan.
Dilangsir dari media online suaralomboknews.com terkait adanya dugaan tersebut Kepala Desa Ungga mengaku WAnya dibajak " moohon maaf WA saya dibajak, bukan kali ini saja, masih banyak yang lain, tetapi sudah kita ambil langkah hukum bagi yang menyebarkan, itu tanggapan saya" kilahnya.
Sementara itu Kapolsek Praya Barat Daya IPTU Samsul Bahri yang ditanya terkait kebenaran adanya aksi tersebut mengatakan "Suratnya baru dikirim lewat WA saja ton, ke Polres mungkin suratnya"
Posting Komentar untuk "Ribuan Masa Akan Turun Demo, Buntut Dugaan Pelecehan Oknum Kepala Desa "