Memilukan, Seorang Bayi Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai di Praya Timur

LOMBOK TENGAH, NTB - Kejadian memilikan kembali terjadi di Desa Landah Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah, kali ini menimpa seorang Bayi atas nama Habib Abdurrahman usia 14 bulan, Putra dari Pasangan Zainal, 42 tahun dengan Baiq Sugandi.

Bayi tersebut ditemukan terapung dalam keadaan sudah meninggal dunia di sebuah sungai dekat rumah korban dengan kedalaman kurang satu meter, pada Sabtu 07/06 2022 sekitar pukul 12.30 wita.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Praya Timur IPTU Sayum yang dihubungi media ini membenarkan peristiwa tersebut kemudian menceritakan kronologis kejadiannya, pada hari dan tanggal serta waktu yang tersebut diatas, korban bersama Ibunya diruang tamu sedangkan Bapaknya berada di dapur, beberapa saat kemudian Bapak korban keluar dari dapur dan menanyakan keberadaan korban kepada Ibunya, kemudian Ibunya menjawab bahwa korban bersama Bapaknya.

Mendengar jawaban tersebut Bapak korban melakukan pencarian terhadap korban kesekitar perkampungan namun tidak ditemukan

"Kemudian saksi atas nama Aya alias Inaq Azira, 21 tahun, yang akan lewat melalui jembatan kayu yang berada di TKP samping rumah korban melihat korban dalam keadaan terapung digenangan air sungai yang dalamnya kurang dari satu meter" jelas Kapolsek

Melihat korban, saksi memanggil orang tua korban kemudian dilakukan evakuasi serta melakukan pertolongan pertama dengan cara meniup dan menyedot mulut korban untuk membantu pernapasannya sambil dibawa ke Puskesmas Mujur untuk mendapatkan pertolongan Medis.

"Setelah tiba di Puskesma Mujur petugas dari pihak Puskesmas melakukan pertolongan dengan memasang oksigen dan pengecekan korban" ungkap IPTU Sayum.

Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas medis nyawa korban tidak dapat tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya korban dibawa kerumah duka menggunakan ambulance Puskesmas Desa Mujur

Pihak kepolisian Sektor Praya Timur bersama Tim Identifikasi Polres Lombok Tengah yang mendapat informasi tersebut langsung turun melakukan olah TKP untuk menindak lanjuti kejadian tersebut serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Namun dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan Outopsi yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan dan keluarga menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah. (red)